Minggu, 20 Januari 2013


hello ! saya rachel , mahasiswa ilmu komunikasi , saya menulis blog ini untuk memenuhi tugas komunikasi antar budaya , semoga blog yang saya tulis bermanfaat bagi para pembaca ! enjoy . xoxo  =D


we starts here !

saya bersama kedua teman saya inmeilia dan rachel (rasel) berangkat menuju ke Kampung Cikondang yang terletak di desa Lamajang, kecamatan Pengalengan, kabupaten Bandung, Jawa Barat.



kami memulai perjalanan ke Cikondang , sebenarnya Kampung Cikondang agak sulit untuk di temui karena letaknya yang cukup jauh dari Bandung kota. menelusuri jalan demi jalan , melewati tol , dan akhirnya kami menemukan sebuah Kampung bernama Cikondang !! :D





arrived in Cikondang Village :))


mengapa dinamakan Cikondang ??
katanya dulu kampung ini merupakan daerah sumber mata air yang di tumbuhi pohon besar bernama kondang. jadi dibuatlah nama desa yang nama nya diambil dari air dan pohon, 'cai' di singkat menjadi 'ci' yang artinya air, kondang merupakan nama pohon. jadilah desa ini dinamakan Cikondang. :)
























Rumah Adat Kampung Cikondang




bisa kita lihat diatas ini bisa dibilang adalah dapur masyarakat Cikondang , dapur yang sederhana , masih menggunakan tungku , arang dan api untuk memasak , perabotan memasak nya pun tidak banyak hanya sedikit, karena memang masyarakat Cikondang memiliki pantangan tidak boleh menggunakan perabotan yang modern.


bangunan rumah masyarakat Cikondang terbuat dari ijuk dan daun alang-alang. bagian atapnya terbuat dari babu yang di belah dua kemudian disusun dengan rapihh. bangunan ini juga memiliki jendela tanpa menggunakan kaca.





Tiang bangunan terbuat dari kayu sedangkan dinding (bilik) terbuat dari bambu, begitu pun alas lantai terbuat dari bambu yang disebut palupuh. Dulunya dinding rumah harus dibuat dari palupuh, namun karena faktor kesulitan akhirnya dibuat bilik, begitu juga bahan penguat tiang sekarang menggunakan paku, dulunya mengguna kan paseuk; seperti paku yang terbuat dari bambu atau kayu.

Bentuk dan arsitektur bangunan harus serba alami (nature). Semua bahan-bahan bangunan dari hutan keramat, tidak boleh dari luar. Jika harus memakai barang-barang dari luar, maka harus terlebih dahulu meminta permohonan atau izin kepada leluhurnya.



Adapun tata ruang Bumi Adat sebagai berikut: jumlah ruangan ada tiga, yaitu kamar penyimpanan beras (goah); masyarakat di sana biasanya menyebutnya pangcalikan, kamar mandi kuncen, dan kamar tamu. Kamar tamu biasa digunakan sebagai tempat penyelenggaraan upacara. Di tempat itu pula terdapat dapur yang hanya terdiri atas perapian (hawu) dan parako.

Peralatan rumah tangga pun harus tradisional, seperti entik; gelas dari tempurung kelapa, aseupan; untuk mengukus nasi, bobo ko; tempat menyimpan nasi, dan langseng; tempat menanak nasi, begitu pun perabotan lainnya terbuat dari bahan seng yaitu cangkir, piring, sendok, dan rantang.












Ladang atau Kebun Keramat




mengapa kebun ini disebut keramat ??
pertamanya saya juga takut mengetahui kebun ini disebut keramat, jadi kebun ini disebut keramat karena didalam kebun ini terdapat makam keramat yang hanya dapat di kunjungi atau di lihat pada hari minggu senin dan kamis , itu sudah peraturan dari para leluhur. biasanya banyak orang yang datang ke makam hanya untuk berziarah atau meminta petunjuk, ada juga yang sampai menginap di dalam makam tersebut dan baru pergi ketika petunjuk sudah di berikan. 

peziarah yang datang juga mempunyai persyaratan tertentu yang harus dilaksanakan , yaitu menyediakan sebutir telur ayam kampung, sebuah kelapa muda (dawegan), pisang emas atau pisang kapas masing-masing sebuah, cerutu (serutu), sebungkus rokok, rujak yang terdiri dari tujuh buah yaitu mangga , bangkuang, ubi, jambu air, kedondong, nanas, dan delima. setelah semua telah disediakan oleh peziarah, kuncen (juru kunci) akan mengantar ke makam , dan terlebih dahulu meminta izin kepada leluruh bahwa ada orang yang ingin berziarah . pada saat peziarah berada dimakam peziarah membaca ayat-ayat suci Alquran khususnya ayat-ayat alfati hah, Kulhu (Alikhlas), Annas dan Alfalaq harus di hafal. selama membaca Alquran dan wiridan peziarah harus benar-benar konsentrasi kepada maksud dan tujuannya, agar apa yang di inginkan di kablukan oleh Tuhan.
ada juga pantangan bagi orang yang sedang haid dilarang masuk kedalam makam karena dianggap tidak bersih.





ini merupakan makan keramat , makam ini memang sengaja di pagari oleh bambu untuk menghormati leluhur


makam ini terdiri dari dua bangunan yaitu bangunan makam Ma Empuh dan Ma Akung bersama istri-istrinya , sedangkan makam kedua adalah makam Ua Idil (Anom Idil) beserta anak dan istrinya.