"Bumi Adat" Religi Masyarakat Cikondang
bangunan rumah
Masyarakat Cikondang masih memegang teguh adat istiadat nenek moyang mereka yang biasa disebut "karuhun". hal tersebut di tandai dengan bangunan tua yang menjadi pusat adat istiadat masyarakat yaitu Bumi Adat atau Bumi Keramat.
Bumi Adat merupakan bangunan rumah yang meliputi halaman , hutan keramat , sawah , dan ladang atau kebun keramat. luas Bumi Adat kira-kira sekitar 1 hektar .
agama yang dianut oleh masyarakat Cikondang adalah Muslim, namun masyarakatnya masih melakukan tradisi nenek moyang mereka yang mereka laksanakan pada kehidupan sehari-hari, hal itu terlihat dari masyarakatnya masih melakukan larangan-larangan yang dianggap tabu, seperti dilarang menggunakan barag elektronik dan perlengkapan rumah tangga modern. jadi masyarakat Cikondang harus hidup sederhana.
mayarakat Cikondang juga rutin melakukan upacara adat seperti upacara Seleh Taun Mapag Taun. upacara tersebut merupakan pembuktian rasa cinta mereka kepada nenek moyangnya dan merupakan buktu keterikatan batin mereka dengan leluhurnya. biasanya upacara ini dilaksanakan dengan membuat tumpeng lulugu. selama proses pembuata tumpeng tersebut tidak boleh mencicipi makanan yang ada dalam tumpeng, karena mereka menggangap bahwa makanan yang dicicipi dianggap basi. mereka tidak mau memberikan makanan basi kepada leluhurnya. selain upacara Seleh Taun Mapag Taun, ada juga upacara Ngabungbang dan Tirakatan. upacara merupakan salah satu cara mereka berkomunikasi dengan leluhurnya. pada upacara Seleh Taun Mapag Taun ada satu tahap yaitu ijab kabul. pada pembacaan mantra yang dilakukan oleh Anom diawali ijab kabul merupakan salah satu langkah dalam menghubungkan diri dengan dunia karuhun (leluhur).
terlihat sekali bahwa masyarakat Cikondang sangat menjaga dan menghormati leluhur mereka dan tidak melupakan adat istiadat mereka .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar